Reset Sistem Malam Hari: Cara Akhiri Overthinking dan Tidur Nyenyak

April 12, 2025
Wigo

Jam 01.30 pagi.

Mata capek, badan pegel, tapi kamu masih scrolling sosmed gak jelas tujuannya apa. Makin lama scrolling, makin banyak hal numpuk di pikiran: meeting yang belum kelar, kerjaan numpuk, urusan rumah tangga yang nggak selesai-selesai, sampai tagihan bulanan yang makin bikin stres.

Semuanya muncul barengan pas kamu justru pengen istirahat.

Kamu nggak sendirian.

Banyak pekerja kantoran dan orang tua juga ngalamin penurunan kualitas tidur gara-gara pikiran yang nggak bisa diam, padahal badan udah capek banget.

Kurang tidur kayak gini bisa merembet ke banyak masalah:

  • Daya tahan tubuh drop
  • Tekanan darah makin tinggi
  • Hormon metabolisme kacau
  • Risiko obesitas dan diabetes naik
  • Risiko serangan jantung meningkat

Dan bukan cuma itu.

Kurang tidur juga bikin kamu lebih mudah emosi, susah fokus, dan gampang kehilangan motivasi.

Kalau dibiarin terus, kamu bisa masuk ke lingkaran stres dan kurang tidur yang terus menerus dan makin susah dihentikan.

Overthinking itu mirip angkat beban dengan teknik salah: makin dipaksain, makin bikin cidera. Tidur itu recovery.

Tubuh dan otak butuh istirahat biar bisa perform optimal untuk aktivitas maupun olahraga.

Kalau kebiasaan buruk ini nggak segera dibenerin, kamu bukan cuma capek terus-terusan, tapi juga makin rentan sakit.

Tidur Itu Perlu Transisi, Bukan Tombol ON/OFF

Kesalahan paling umum adalah mikir overthinking bakal hilang sendiri.

Banyak orang udah pasrah: “ya emang begini hidup”. Padahal, overthinking itu kayak cedera otot yang nggak pernah dirawat, lama-lama menyebar ke mana-mana.

Scrolling sosmed kelihatannya santai, padahal malah ganggu produksi melatonin, hormon yang bantu kamu tidur.

Bukannya nyantai, yang ada makin gelisah dan kepikiran. Belum lagi, kamu jadi banding-bandingin diri dengan orang lain yang kehidupannya seolah-olah lebih tertata dari kamu.

Ditambah radiasi dari layar HP atau laptop bikin otak mikir masih dalam keadaan siang hari.

Tidur bukan soal nunggu ngantuk, tapi soal mempersiapkan kondisi yang ideal. Kamu perlu:

  • Nurunin tensi dan stimulasi
  • Jauh dari layar dan distraksi
  • Masuk ke mode rileks perlahan

Banyak orang ngira begitu merem langsung bisa tidur.

Padahal, sama kayak mesin yang baru dimatiin, otak dan tubuh butuh waktu buat adem dulu. Nggak bisa tiba-tiba dari mode aktif langsung istirahat total. Harus ada waktu buat pelan-pelan nurunin tensinya.

Sayangnya, banyak yang masih maksa tidur dalam kondisi kepala masih muter ke mana-mana. Akhirnya yang ada malah gelisah dan makin susah tidur.

Sebagai orang yang rutin olahraga, aku makin sadar kalau tidur itu pondasi segalanya.

Percuma latihan keras kalau jam tidurnya acak-acakan. Recovery jadi berantakan, tenaga nggak maksimal, progres pun stuck. Tidur berkualitas justru jadi rahasia performa terbaik.

Dari situ, aku nemuin metode simpel yang aku sebut Sleep Rewire Method: ritual kecil buat reset pikiran sebelum tidur. Kalau kamu konsisten jalanin ini, kamu bakal ngerasain:

  • Tidur lebih nyenyak
  • Bangun dengan mood lebih stabil
  • Fokus lebih terjaga dari pagi sampai sore
  • Energi cukup buat beraktivitas tanpa harus ngopi berkali-kali

Ini bukan soal trik instan. Ini soal bantu tubuhmu ngerti sinyal istirahat. Biar kamu bisa jalanin hidup tanpa harus ngoyo.

Cara Praktis Biar Tidur Gak Kalah Sama Pikiran Sendiri

Sebelum masuk ke strategi tidur, ada satu kebiasaan penting yang sering diremehkan: kena sinar matahari & jalan kaki tiap hari.

Menurut Springer Nature link (2019), sinar matahari pagi bantu reset ritme sirkadian (jam biologis tubuhmu). Efeknya? Tubuh lebih tepat waktu produksi melatonin malam harinya, bikin kamu ngantuk secara alami.

Studi dari National Library of Medicine (2023) juga bilang, jalan kaki minimal 30 menit per hari bisa bantu meningkatkan kualitas dan durasi tidur.

Caranya:

  • Luangkan 10–15 menit tiap pagi buat kena matahari langsung
  • Jalan kaki santai sambil dengerin podcast atau refleksi diri
  • Lakukan sebelum jam 9 pagi biar efeknya maksimal

Satu catatan sebelum masuk ke strategi pertama:

Kamu nggak bisa berharap otak berhenti mikir kalau kamu nggak kasih jalan keluar buat pikiran-pikiran itu.

Makanya strategi-strategi ini dirancang bukan buat ngilangin overthinking secara instan, tapi buat ngarahin energinya ke tempat yang lebih sehat.

1. The Paper Dump (5 Menit Sebelum Tidur)

Aku setuju banget sama quote dari Dan Koe ini, fokus ke “Empty your brain before bed with journaling, planning, and meditation” yang artinya kosongkan pikiranmu dengan menulis, buat suatu rencana, dan meditasi. Untuk lebih simplenya, aku fokuskan ke menulis.

Dari sini lah, muncul ide The Paper Dump.

Tulisin semua isi kepala sebelum tidur. Nggak usah rapi. Ini kayak buang sampah sebelum tidur. Otakmu bakal lebih lega.

Caranya: Siapin buku tulis di samping kasur. Luangin 5 menit buat nulis semua yang ganggu pikiran sebelum tidur. Bisa dalam bentuk list, kalimat bebas, atau bahkan coretan asal.

2. No-Screen Zone (30 Menit Sebelum Tidur)

Kata Dr. Eric Berg, setidaknya 2-3 jam sebelum tidur sudah seharusnya lepas dari layar HP.

Aku tau ini susah banget, aku pun masih sering main hp sebelum tidur.

Tapi akhir-akhir ini, paling tidak aku udah latihan untuk mengganti 30 menit scrolling dengan baca buku sebelum tidur.

Layar HP ngacauin produksi melatonin (hormon yang bikin kita ngantuk). Seharusnya, kasur bukan tempat buat nyari informasi baru di sosmed, tapi tempat buat istirahat.

Caranya: Setel alarm 30 menit sebelum tidur buat matiin layar. Jauhkan HP dari kasur. Ganti dengan aktivitas seperti baca buku ringan atau meditasi singkat.

3. Teknik Napas 4-7-8

Teknik pernapasan 4-7-8, yang dipopulerkan oleh Tim Ferriss di platform X nya dan terinspirasi oleh Dr. Andrew Weil, adalah metode pernapasan sederhana untuk membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas tidur dengan mengaktifkan mode tubuh “rest-and-digest”.

Metodenya adalah tarik napas 4 detik, tahan 7 detik, buang pelan selama 8 detik. Intinya teknik ini bantu tubuh masuk ke mode rileks.

Tips: Lakukan 5 siklus napas sebelum tidur. Fokus ke napas biar pikiran nggak kemana-mana. Rasakan bagaimana detak jantung mulai melambat dan tubuh mulai tenang.

4. Atur Environment Tidur

Matt Walker ini adalah Profesor Neuroscience dan penulis buku terkenal berjudul “Why We Sleep”. Tips dari beliau adalah menciptakan lingkungan tidur yang kondusif: gelap, tenang, dan sejuk (sekitar 60–67°F atau 16–19°C).

Tidur yang berkualitas bukan soal apa yang kamu lakukan, tapi soal di mana kamu melakukannya.

Biar tidurmu lebih nyenyak, coba pakai cara ini:

  • Gelapin ruangan total — cahaya bikin otak mikir masih siang.
  • Pakai lampu tidur redup — bantu tubuh bersiap masuk mode istirahat.
  • Jaga suhu kamar 18–19°C — suhu ini paling ideal buat kualitas tidur.
  • Kalau pakai kipas, arahkan ke dinding/langit-langit, bukan ke tubuh langsung.
  • Pakai timer kipas + selimut tipis — biar gak kedinginan banget, tapi tetap adem.

5. Jaga Konsistensi Jam Tidur

Jordan Peterson ini adalah seorang psikolog dan penulis terkenal dari Kanada. Beliau menekankan kalau tidur dan bangun di jam yang sama tiap hari bantu tubuh bikin ritme yang stabil.

Lama-lama, pengaruhnya bisa bikin ngantuk otomatis di waktu yang tepat.

Caranya:

  • Tetapkan jam tidur & bangun tetap selama 14 hari. Idealnya, tidur antara jam 21.00–23.00 dan bangun antara jam 05.00–07.00.
  • Pasang alarm buat ‘mulai tidur’, bukan cuma bangun
  • Hindari begadang meskipun cuma sekali
  • Anggap tidur sama pentingnya kayak jadwal mandi atau sikat gigi

Tidur Nyenyak Itu Kebiasaan, Bukan Kebetulan

Beberapa strategi ini bisa langsung kamu terapkan hari ini untuk bantu tidurmu lebih nyenyak:

  • Kena sinar matahari & jalan kaki pagi: Bantu tubuhmu reset jam biologis
  • The Paper Dump: Kosongin isi kepala sebelum tidur biar lebih tenang
  • No-Screen Zone: Jauhkan gadget sebelum tidur supaya hormon tidur nggak terganggu
  • Teknik Napas 4-7-8: Bikin tubuh dan pikiran rileks dalam beberapa menit
  • Atur lingkungan tidur: Bikin kamar jadi tempat paling nyaman buat istirahat
  • Konsistenin jam tidur: Latih tubuh kenali pola istirahat secara alami

Nggak perlu ngubah semuanya sekaligus. Ambil satu aja dari strategi yang aku buat, dan mulai hari ini juga. Kalau saranku sih, wajib jalan kaki tiap pagi itu dulu aja deh. Soalnya itu ngaruh banget menurutku.

Semua itu proses, pelan-pelan aja yang penting konsisten. Dan jangan anggap tidur sebagai pelengkap, tapi sebagai bagian inti dari sistem tubuhmu. Sama pentingnya kayak olahraga dan diet.

Terima kasih udah baca.

Sampai jumpa Sabtu depan.

— Wigo SP


Disclaimer: Artikel ini dibuat untuk tujuan informasi dan edukasi semata. Konten yang disajikan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat profesional di bidangnya. Pembaca disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli terkait sebelum menerapkan informasi yang diberikan. Penulis tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi dalam Artikel ini.


SUbscribe & temukan ide baru untuk self-growth

Setiap Sabtu pagi, kamu akan mendapatkan insight untuk hidup lebih sehat dan produktif! Join sekarang dan dapatkan Free Email Course: 6 Days to Reset Habits!