Kenapa Atlet Kardio Bisa Jadi Lemah di Usia Tua (Ini Alasan Pentingnya Angkat Beban)

September 27, 2025
Wigo

Hari ini aku mau cerita tentang sesuatu yang bakal mengubah sedikit cara pandangmu tentang olahraga. Tentang kenapa orang yang rajin gowes, jogging, atau badminton bisa jadi lemah di masa tua, sementara tukang bangunan umur 60 tahun masih bisa angkat semen 50 kg.

Pembahasan kali ini terinspirasi dari Dr. Andy Galpin, salah satu peneliti dalam ilmu Human Performance. Dia punya data yang mengejutkan tentang mengapa kardio aja gak cukup untuk masa tua yang mandiri.

Dalam artikel ini, aku akan membahas:

  • Kenapa kardio aja gak cukup untuk masa tua yang mandiri
  • Apa itu fast-twitch muscle fibers dan kenapa otot jenis ini bisa hilang di usia tua
  • Protokol bangun otot dan kekuatan lengkap yang terinspirasi dari Dr. Andy Galpin: dari level pemula untuk bangun fondasi sampai naik level dengan gerakan eksplosif
  • Kesalahan fatal yang harus dihindari agar gak cedera dan burnout

Dr. Andy Galpin adalah PhD Human Bioenergetics yang udah 20 tahun fokus pada ilmu Human Performance, mantan direktor Biochemistry & Molecular Exercise Physiology Lab, dan sekarang Executive Director of Human Performance Center di Parker University. 

Dia punya pandangan yang menarik, yang sebenarnya aku sendiri udah paham. Tapi setelah belajar lagi dari Pak Andy ini, jadi makin menguatkan keyakinanku tentang hal ini.

Rahasia di Balik Kekuatan: Fast-Twitch vs Slow-Twitch Muscle Fibers

Tubuh kita punya dua jenis utama serat otot:

Slow-twitch fibers:

  • Aktif saat aktivitas endurance (jalan, jogging, gowes)
  • Tahan lama tapi gak kuat
  • Mudah dipertahankan dengan aktivitas sehari-hari

Fast-twitch fibers:

  • Aktif saat butuh tenaga besar secara tiba-tiba
  • Kuat dan eksplosif tapi cepat lelah
  • Ini yang bikin kamu bisa lompat, sprint, angkat beban berat

Fast-twitch fibers cuma aktif kalau kamu butuh tenaga besar secara tiba-tiba: kayak lompat, angkat berat, atau lari cepat. Kalau kamu gak pernah ngasih stimulus kayak gitu, ya otot-otot itu gak kepake dan akhirnya hilang.” kata Andy.

Dan ini masalah besarnya: fast-twitch fibers menentukan seberapa mandiri kamu di masa tua.

Fast-twitch fibers ini yang bikin kamu bisa:

  • Bangun dari kursi tanpa bantuan
  • Naik tangga gak gampang ngos-ngosan
  • Bisa menahan diri pas hampir jatuh atau kesandung
  • Angkat cucu tanpa usaha keras
  • Keluar dari mobil dengan mudah tanpa minta bantuan

Kalau fast-twitch fibers hilang, aktivitas sehari-hari yang dulu mudah jadi susah banget.

Misteri Atlet Kardio yang Jadi Lemah

Andy Galpin punya data dari penelitian kembar identik yang menarik. Dia mempelajari dua orang dengan DNA yang persis sama, tapi gaya hidup bertolak belakang selama 30 tahun.

Yang satu jadi atlet endurance fanatik, jadi setiap workout didokumentasikan, konsisten bertahun-tahun. Yang satu lagi hampir gak pernah olahraga sejak sekolah.

Kamu pasti mikir si atlet endurance bakal menang telak di semua tes fisik, kan? 

Ternyata enggak.

Si atlet endurance kalah di hampir semua metrik kekuatan dan power. Kualitas otot lebih rendah. Vertical jump (tes kemampuan seberapa tinggi dia bisa lompat) lebih rendah. Kekuatan leg extension kalah.

Ini terjadi karena: 

“Serat otot cepat (fast-twitch muscle fibers) mengalami atrofi (penyusutan) drastis. Ini yang bikin dia kehilangan kemampuan untuk gerakan eksplosif dan kekuatan maksimal.” kata Andy. 

Bertahun-tahun kardio intensif ternyata gak bisa mempertahankan (bahkan malah mengurangi) jenis otot yang paling penting untuk di usia tua yang sehat.”

Kenapa Kardio Aja Gak Cukup

Andy juga ngasih perspektif yang lumayan membuka mata kita: 

“Kamu tahu apa yang bikin orang masuk panti jompo? Jatuh dan patah tulang pinggul. Hubungan antara patah tulang pinggul dengan kematian sangat tinggi setelah usia 60 tahun.”

“Alasan orang jatuh adalah mereka gak punya kecepatan kaki. Kalau kaki kesandung atau kamu terpeleset, kamu harus punya kecepatan kaki untuk menaruh kaki yang lain ke posisi yang tepat. Terus kamu harus punya kekuatan untuk menstabilkan tubuh saat kehilangan keseimbangan.”

Ini yang gak bisa didapatkan sama aktivitas kardio:

  • Kecepatan kaki yang eksplosif
  • Kekuatan untuk mencegah tubuh terjatuh
  • Power untuk gerakan darurat

Gowes 2 jam sehari gak akan ngaktifin fast-twitch fibers. Jogging marathon juga nggak. Yang dibutuhkan adalah stimulus yang spesifik: high-force contractions (kontraksi otot dengan tenaga maksimal).

Dan sekali fast-twitch fibers hilang, mereka susah atau bahkan gak bisa balik lagi.

Protokol Andy Galpin: Dari Bangun Fondasi sampai Gerakan Eksplosif

Dan ini protokol dari Andy secara bertahap dengan aman dan efektif yang sudah aku sesuaikan biar gampang dilakukan di rumah. 

Tentunya ini dengan konteks orang yang belum pernah olahraga sama sekali dan pengen bangun masa otot untuk longevity bukan bodybuilding.

Fase 1: Bangun Fondasi (6 Bulan Pertama)

Kalau kamu belum pernah strength training atau udah lama gak latihan, fase ini wajib dilalui.

Kita sedang investasi jangka panjang. 6 bulan pertama adalah tentang belajar bergerak dengan benar, bukan tentang jadi kuat atau besar.

Target fase ini:

  • Membangun pola gerakan yang benar
  • Mengurangi risiko cedera
  • Membentuk fondasi kekuatan

Protokol 6 bulan pertama (di rumah):

Frekuensi: 3 hari seminggu, 30-45 menit per sesi

Latihan bodyweight + equipment minimal:

1. Squat Movement:

  • Minggu 1-4: Chair-assisted squat (pegang kursi untuk bantuan)
  • Minggu 5-8: Bodyweight squat
  • Minggu 9-24: Goblet squat (pegang air mineral 1 liter/tas ransel berisi buku)

2. Hip Hinge Movement:

  • Minggu 1-4: Wall hip hinge (berdiri membelakangi dinding)
  • Minggu 5-8: Bodyweight hip hinge
  • Minggu 9-24: Single leg deadlift (pegang tembok biar imbang)

3. Push Movement:

  • Minggu 1-4: Wall push-up
  • Minggu 5-8: Incline push-up (tangan di kursi/tangga)
  • Minggu 9-24: Knee push-up → full push-up

4. Pull Movement:

  • Minggu 1-4: Door frame rows (pegang frame pintu, lean back)
  • Minggu 5-8: Isometric Towel Pull-Apart
  • Minggu 9-24: Resistance band rows

Format latihan:

  • 2-3 set per gerakan
  • 8-12 repetisi (atau hold 20-30 detik untuk isometric)
  • Rest 1-2 menit antar set
  • Fokus: teknik sempurna, kontrol penuh

Equipment yang dibutuhin:

  • Kursi yang stabil
  • Handuk
  • Air mineral 1 liter atau tas ransel
  • Resistance band 

Fase 2: Tambah Latihan Eksplosif (Bulan 7-12)

Setelah 6 bulan membangun fondasi, barulah tambahkan latihan eksplosif. Ini yang jadi kunci buat jaga fast-twitch fibers.

Struktur latihan 45-60 menit:

10-15 menit pertama: Explosive Movement (di rumah)

Minggu 1-4 (Introduction):

  • Step-ups cepat: 30 detik, istirahat 30 detik
  • Explosive push-ups: 3 set x 5-8 reps, istirahat 45 detik
  • Jump squats: 30 detik, istirahat 30 detik
  • High knees: 20 detik on/40 detik off, 3 rounds

Minggu 5-8 (Progression):

  • Tuck jumps: 20 detik on/40 detik off, 3 rounds
  • Broad jumps: 3 set x 5 jumps, istirahat 60 detik
  • Burpees: 30 detik on/30 detik off, 4 rounds
  • Mountain climbers: 30 detik, istirahat 30 detik

Minggu 9+ (Advanced):

  • Depth jumps: 3 set x 5 jumps, istirahat 90 detik
  • Single leg bounds: 30 detik tiap kaki, istirahat 45 detik
  • Sprint in place: 10 detik all-out/50 detik istirahat, 6 rounds
  • Clap push-ups: 3 set x 3-5 reps (kalau belum bisa, explosive push-up biasa)

35-40 menit: Strength Training (rumahan)

Senin – Heavy Day (3-4 set, 5-7 reps):

  • Pistol squat (atau single leg squat ke kursi)
  • Pike push-up 
  • Farmer’s walk (angkat dumbbell/air mineral dua tangan, jalan 20 langkah)
  • Decline push-up (kaki di kursi, tangan di lantai)

Rabu – Volume Day (2-3 set, 15-20 reps):

  • Bodyweight squats
  • Regular push-ups
  • Glute bridges
  • Bear crawl (20-30sec)

Jumat – Isometric Day:

  • Wall sit (60-90 detik)
  • Plank (45-60 detik)
  • Single leg glute bridge hold (30 detik tiap sisi kaki)
  • Hollow body hold (40-60 detik)

10-15 menit terakhir: Gerakan Ringan

  • Stretching Statis
  • Kardio Ringan

Progress Rumahan yang Aman

Tanda kamu siap naik level:

  • Bisa lakukan gerakan dengan benar sempurna
  • Gak ada sakit atau pegel berlebihan
  • Bisa selesaikan semua set sesuai target
  • Badan pulih dalam 1-2 hari

Tanda-tanda kamu harus lebih hati-hati dan jangan terlalu memaksa:

  • Sendi sakit gak selesai-selesai
  • Capek parah dan gak pulih-pulih
  • Gerakan jadi gak rapi terus-menerus
  • Udah mulai males banget (kayak hilang motivasi gitu)

Protokol rumahan ini tetap mengikuti prinsip Andy Galpin tapi disesuaikan dengan realitas Indonesia: space terbatas, budget terbatas, tapi tetap bisa efektif untuk mempertahankan fast-twitch fibers.

Kenapa Urutan Ini Penting

Kebanyakan orang pengen hasil instan. Mereka lompat langsung ke gerakan eksplosif (atau langsung pengen gym misalnya) tanpa punya fondasi yang kuat. Hasilnya:

  • Resiko cedera yang bisa ganggu progress jangka panjang
  • Form gerakan yang sulit diperbaiki karena sudah terbiasa
  • Frustrasi karena gak bisa konsisten
  • Akhirnya berhenti dan balik ke olahraga kardio aja

Andy pake analogi yang jelas: “Kamu gak bisa secara gak sengaja dapetin aktivasi fast-twitch fiber. Gak ada kebetulan dalam latihan otot.”

Aktivitas kardio biasa gak pernah ngaktifin fast-twitch fibers. Jalan santai, jogging pelan, gowes santai, semua ini cuma ngaktifin slow-twitch fibers. Fast-twitch fibers tetep ‘nganggur’ dan lama-lama bisa hilang.

Kesalahan yang Harus Dihindari

1. Loncat langsung ke latihan berat – Resep ampuh buat meningkatkan resiko cedera. 

2. Tetap ngotot kardio aja karena takut “jadi kekar”Fast-twitch fiber yang hilang gak bisa balik lagi. Masa depan kemandirian kamu yang jadi taruhannya.

3. Pegel-pegel/DOMS berlebihan di fase awal – Kalau sakit berhari-hari, berarti itu terlalu dipaksa. Kurangin aja intensitasnya dan fokus ke konsistensi.

4. Bandingin progress sama orang lain – Setiap orang beda titik mulainya. Mending bandingin diri kamu hari ini sama diri kamu kemarin.

5. Pengen hasil instan – Jaga fast-twitch fiber itu butuh waktu lama. Anggap aja ini long-term game.

Ini Investment Jangka Panjang

Ini bukan shortcut. Ini bukan “hack 15 menit”. Ini protokol bertahap yang bakal nentuin seberapa mandiri kamu 20-30 tahun lagi.

Andy juga mengatakan dengan jelas: 

“Inilah yang bakal bikin kamu tetap bisa main dengan anak-anakmu saat berusia 60 tahun.” 

Bukan suplemen mahal. Bukan terapi anti-aging canggih.

Cuma ada satu cara yang tepat: bangun fondasi dulu, baru upgrade ke latihan yang lebih berat.

Timeline realistis:

  • Bulan 1-6: Bangun fondasi, belajar gerakan yang bener, cegah cedera
  • Bulan 7-12: Tambahin gerakan eksplosif, naikkan level kekuatan
  • Tahun 2+: Protokol lanjutan, latihan khusus sesuai kebutuhan (bisa lanjut ke gym misalnya)

Keuntungan yang kamu dapat:

  • Jaga fast-twitch fibers buat masa tua
  • Tetep bisa beraktivitas normal sehari-hari
  • Risiko jatuh dan cedera berkurang
  • Mandiri sampai tua nanti

Mindset Shift yang Dibutuhkan

Kamu gak perlu jadi bodybuilder. Gak perlu angkat beban super berat. 

Tapi kamu butuh:

  1. Long-term thinking: Ini soal kamu di usia 70 nanti, bukan bulan depan.
  2. Respect untuk proses: Fondasi 6 bulan bukan waktu yang “sia-sia”. Itu investasi penting banget.
  3. Balance approach: Tetap boleh kardio, tapi tambahin strength training juga. 
  4. Consistency over intensity: Mending olahraga ringan tapi rutin daripada sekali-kali latihan berat-berat.

Seperti yang Andy bilang:

“Kamu gak bisa tanpa sengaja jaga fast-twitch fibers. Gak ada yang namanya kebetulan. Kamu harus niat dan konsisten” 

Fast-twitch fibers yang hilang hari ini gak akan tumbuh lagi besok. Tapi dengan pendekatan yang benar, kamu bisa menjaga apa yang masih ada dan mengoptimalkan apa yang bisa dikembangkan.

Masa depan kemandirian kamu ditentukan oleh keputusan yang kamu ambil hari ini. 

Pertanyaannya: Apakah kamu mau tetap zona nyaman dengan kardio aja, atau mulai invest untuk masa tua yang kuat dan mandiri?

Karena gak ada yang lebih berharga daripada kemampuan untuk tetap aktif dan independent sampai akhir hayat.

Terima kasih udah baca sampai akhir.
Sampai jumpa Sabtu depan.

– Wigo SP

Referensi:

(PDF) Muscle health and performance in monozygotic twins with 30 years of discordant exercise habits 

Effects of Various Muscle Disuse States and Countermeasures on Muscle Molecular Signaling 

239 ‒ The science of strength, muscle, and training for longevity | Andy Galpin, Ph.D. (PART I)


Disclaimer: Artikel ini dibuat untuk tujuan informasi dan edukasi semata. Konten yang disajikan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat profesional di bidangnya. Pembaca disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli terkait sebelum menerapkan informasi yang diberikan. Penulis tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.


SUbscribe & temukan ide baru untuk self-growth

Setiap Sabtu pagi, kamu akan mendapatkan insight untuk hidup lebih sehat dan produktif! Join sekarang dan dapatkan Free Email Course: 6 Days to Reset Habits!