3 Tipe Kolesterol yang Dokter Gak Pernah Jelasin ke Kamu

July 26, 2025
Wigo

Hari ini kita akan belajar tentang 3 tipe kolesterol yang jarang dijelaskan dokter, padahal pemahaman ini bisa mengubah total cara kamu memandang kesehatan jantung.

Bertahun-tahun kita hidup dengan ketakutan yang salah arah. Lihat kolesterol tinggi di hasil lab, langsung panik. Makan telur, langsung merasa bersalah. Padahal, tubuh kita memproduksi kolesterol sendiri sekitar 75% dan hanya 25% dari makanan karena dia sangat dibutuhkan untuk hidup.

Setelah baca ini sampai habis, kamu akan:

• Memahami perbedaan mendasar antara 3 tipe kolesterol dalam tubuh
• Tahu mana yang benar-benar berbahaya dan mana yang justru melindungi
• Menemukan perspektif yang lebih bisa diandalkan daripada angka hasil lab
• Punya strategi spesifik untuk mengoptimalkan setiap tipe kolesterol

Sayangnya, sistem medis konvensional masih stuck dengan dua perbedaan antara “kolesterol baik vs buruk” yang sudah ketinggalan jaman.

Padahal sains terbaru menunjukkan bahwa kolesterol jauh lebih kompleks dan bernuansa dari yang selama ini kita pahami.

3 Tipe Kolesterol yang Sesungguhnya

Sebelum kita bahas kenapa dokter jarang jelasin ini, mari kita kenalan dulu dengan ketiga “karakter” utama dalam tubuh kamu:

Tipe 1: Kolesterol Struktural (kolesterol “murni”/kolesterol itu sendiri)

Ini adalah kolesterol yang digunakan tubuh sebagai “bahan bangunan.” Setiap sel dalam tubuhmu butuh kolesterol untuk dinding sel yang kuat. Dia juga bahan dasar untuk produksi hormon penting seperti testosteron, estrogen, dan vitamin D.

Analoginya: Seperti semen untuk membangun rumah. Tanpa dia, struktur tubuhmu gampang roboh.

Tipe 2: Kolesterol Transport (LDL)

LDL sering disebut “kolesterol jahat” (yang sebenernya aku dulu juga pernah kampanyekan ini, namanya juga belajar ya ges ya :D), padahal dia cuma kurir

Kayak truk yang nganterin kolesterol ke seluruh tubuh. Yang jadi masalah bukan truknya, tapi kondisi truk (rusak/teroksidasi) dan cara dia berkendara (ukuran partikel besar vs kecil).

Analoginya: Truk pengangkut. Bisa jadi pahlawan kalau kondisinya bagus, dan bisa jadi masalah kalau udah rusak.

Tipe 3: Kolesterol Pembersih (HDL)

HDL adalah “cleaning service” yang ambil kolesterol berlebih dari arteri dan bawa balik ke liver untuk diproses. Tapi sama seperti cleaning service di dunia nyata, ada yang kerja bagus, ada juga yang asal-asalan.

Analoginya: Tim kebersihan yang kerja shift malam. Penting banget, tapi kualitas kerjanya bervariasi.

Ketiga tipe ini bekerja sebagai tim, bukan saling bermusuhan. Masalah muncul kalau salah satu tim kerja gak optimal atau “terkontaminasi.”

Kenapa Dokter Jarang Jelasin 3 Tipe Kolesterol Ini?

Alasan #1: Sistem Medis yang Fokus pada “Quick Diagnosis”

Lebih mudah bilang “LDL tinggi = bahaya” daripada jelasin kompleksitas partikel LDL yang berbeda-beda.

Sistem kesehatan kita didesain untuk efisiensi, bukan edukasi mendalam. Dokter punya target berapa pasien per hari. Rumah sakit punya target pendapatan. Asuransi punya target pemotongan biaya.

Hasilnya? Diagnosis yang terlalu disederhanakan.

Alasan #2: Keterbatasan Waktu Konsultasi

Dokter cuma punya 10-15 menit per pasien. Gak cukup untuk edukasi mendalam soal kolesterol yang kompleks.

Dalam waktu begitu singkatnya, lebih praktis langsung kasih resep dan kasih masukan “jangan makan yang berlemak” daripada jelasin kenapa tubuh kamu memproduksi kolesterol sendiri.

Alasan #3: Paradigma “One Size Fits All” (1 ukuran cocok untuk semua)

Lebih praktis kasih resep statin secara universal daripada personalisasi berdasarkan tipe kolesterol spesifik.

Pedoman medis dibuat untuk banyak orang, bukan per individu. Padahal metabolisme setiap orang beda-beda. Ada yang butuh kolesterol tinggi untuk fungsi optimal, ada yang perlu diturunin.

Alasan #4: Paradigma Medis yang Masih Konservatif

Sistem medis bergerak lambat dalam mengadopsi paradigma baru karena harus memastikan keamanan jutaan pasien.

Perubahan pedoman medis butuh waktu bertahun-tahun dan perlu bukti yang sangat kuat. Makanya, pendekatan yang lebih bernuansa soal kolesterol belum sepenuhnya terintegrasi dalam praktik sehari-hari.

Ini bukan salah dokter individual, tapi sifat sistem kesehatan yang secara alami berhati-hati terhadap perubahan.

Alasan #5: Tekanan Industri Farmasi

Industri obat lebih untung kalau kolesterol dipandang sebagai “musuh sederhana” yang butuh obat.

Bisnis farmasi built on selling pills, bukan edukasi. Semakin rumit penjelasannya, semakin susah jual obat.

Sekarang aku akan jelasin secara mendalam cara kerja ketiga tipe kolesterol ini dan strategi spesifik untuk mengoptimalkan masing-masing.

Tipe 1: Kolesterol Struktural 

Kamu udah tahu kalau kolesterol struktural adalah “bahan bangunan” tubuh. Sekarang mari kita bahas apa yang bisa salah dan cara memperbaikinya.

Masalah yang sering terjadi:

Banyak orang yang diet ketat atau minum obat kolesterol jangka panjang mengalami kekurangan kolesterol struktural. Gejalanya:

  • Gairah seks turun drastis (hormon menurun)
  • Mudah depresi atau mood naik-turun (otak butuh kolesterol untuk produksi hormon bahagia)
  • Kulit kering dan cepat keriput (dinding sel gak optimal)
  • Mudah sakit (sistem imun lemah)

Kolesterol struktural butuh bahan baku berkualitas tinggi, bukan sekadar jumlah banyak.

Strategi optimasi:

  • Waktu berjemur: 15-30 menit di atas jam 10 pagi (produksi vitamin D optimal)
  • Tidur teratur: 7-8 jam konsisten (produksi hormon puncaknya di malam hari)
  • Kelola stres: Stres kronis bikin tubuh produksi kortisol berlebihan, akhirnya  menguras kolesterol untuk hal yang salah
  • Lemak berkualitas: Mentega organik, kuning telur, alpukat, ikan berlemak

Kalau kamu sering merasakan tangan/kaki dingin, bisa jadi dinding sel gak optimal karena kurang kolesterol struktural.

Tipe 2: Kolesterol Transport (LDL)

Source: time-restricted.com

LDL sebagai “truk pengangkut atau kurir” punya 3 kondisi berbeda yang tentuin dia jadi pahlawan atau penjahat.

Kurir yang Baik (LDL Pattern A):

  • Ukuran besar, ringan
  • Mudah lewat pembuluh darah
  • Kirim kolesterol dengan lancar
  • Ciri khas: Biasanya pada orang dengan metabolisme sehat

Kurir yang Bermasalah (LDL Pattern B):

  • Ukuran kecil, padat
  • Mudah “nyangkut” di dinding arteri
  • Pemicu: Diet tinggi karbohidrat olahan, peradangan kronis
  • Tanda: Trigliserida tinggi biasanya bersamaan dengan LDL pattern B

Kurir yang Berbahaya (LDL Teroksidasi):

  • LDL yang udah “rusak” karena radikal bebas
  • Ini yang memicu pembentukan plak di pembulu darah
  • Biang keladi utama: Lemak trans, gorengan, stres kronis

Strategi transformasi:

  • Beralih ke Pattern A: Kurangi karbohidrat olahan, tambah serat
  • Cegah oksidasi: Makanan kaya antioksidan (beri-berian, dark chocolate, teh hijau)
  • Stabilkan gula darah: Puasa intermiten + keto diet, hindari lonjakan gula

Insight mengejutkan: Diet keto sering bikin LDL total naik, tapi mengubahnya jadi Pattern A yang lebih aman. Kebanyakan orang dengan kolesterol “tinggi” dari keto + pola hidup sehat justru punya LDL yang melindungi bukan merusak tubuh.

Tipe 3: Kolesterol Pembersih (HDL)

HDL sebagai “petugas kebersihan” punya tingkat efisiensi yang bervariasi. Angka HDL tinggi gak otomatis berarti bersihinnya bagus.

HDL yang Efisien (Fungsional):

  • Aktif angkut kolesterol dari arteri ke hati
  • Punya sifat anti-peradangan
  • Kerja lancar dan konsisten

HDL yang Malas (Disfungsional):

  • Angkanya tinggi tapi kinerjanya jelek
  • Bisa jadi pemicu peradangan
  • Penyebab umum: Jarang gerak, peradangan kronis, kebanyakan gula

Tingkatkan efisiensi HDL:

  • Latihan beban: Kontraksi otot tingkatkan fungsi HDL langsung
  • Omega-3: EPA/DHA perbaiki kualitas HDL (bukan cuma jumlah)
  • Puasa intermiten: Reset efisiensi HDL

Orang dengan HDL “rendah” tapi yang jenin fungsional seringkali lebih sehat dari yang punya HDL tinggi tapi disfungsional.

Strategi Holistik: Mengoptimalkan Ketiga Tipe Sekaligus

Sekarang kita gabungkan semuanya jadi satu pendekatan yang tangani ketiga tipe bersamaan.

Protokol Harian 3 Fase:

Fase 1: Optimasi Pagi (6-10 Pagi)

  • Berjemur: 15 menit tanpa sunscreen (struktural + vitamin D)
  • Tetap puasa: Pertahankan puasa 12-16 jam (optimasi LDL)
  • MCT oil di kopi: Keton tingkatkan fungsi HDL

Fase 2: Jendela Makan (12-8 Malam)

  • Makan pertama: Protein berkualitas + lemak sehat
  • Sayuran: Fokus yang kaya sulfur (brokoli, bawang putih) untuk detoks
  • Timing: Berhenti makan 3 jam sebelum tidur (optimasi hormon)

Fase 3: Pemulihan Malam (8-10 Malam)

  • Gerakan: 20-30 menit aktivitas ringan (dongkrak HDL)
  • Magnesium: 400mg untuk anti-peradangan + kualitas tidur
  • Zona tanpa layar: Blokir blue light/cahaya biru dari gadget untuk keseimbangan hormon

Tambahan mingguan:

  • 2x latihan beban: Penyerapan gula otot + fungsi HDL
  • 1x puasa lebih lama: Reset 24 jam untuk fleksibilitas metabolik
  • Sauna/terapi dingin: Stres hormesis untuk optimasi sistem (biar tubuh gak terlalu biasa di zona nyaman)

Pakai aturan 80/20: Kamu gak perlu perfect. 80% waktu ikutin protokol ini, 20% waktu nikmati hidup tanpa rasa bersalah. Yang 20% itu bukan kegagalan, itu justru ruang untuk terus belajar dan berkembang.

Tanda-tanda Tubuh yang Lebih Bisa Diandalkan dari Angka Lab

Daripada fokus ke angka lab yang rumit, lebih baik kamu dengerin sinyal tubuh sendiri.

Indikator lampu hijau (Ketiga tipe kolesterol bekerja baik):

Energi & Stamina

  • Bangun pagi tanpa alarm, merasa segar
  • Gak ada crash energi di sore hari
  • Cepat pulih setelah aktivitas fisik

Performa Mental

  • Fokus tajam untuk waktu lama
  • Ingatan bagus (gak sering “lupa taruh kunci di mana”)
  • Mood stabil, gak naik-turun ekstrem

Kulit dan Penampilan

  • Kulit kenyal, gak kusam
  • Rambut sehat, gak rontok berlebihan
  • Mata jernih, gak bengkak atau lingkaran hitam

Kesehatan Pencernaan

  • BAB tanpa sembelit
  • Gak kembung setelah makan
  • Nafsu makan natural, bukan ngidam berlebihan

Kualitas Tidur

  • Mudah tertidur dalam 15 menit
  • Jarang terbangun tengah malam
  • Bangun segar, bukan lemes

Kalau 80% dari indikator di atas kamu rasakan positif, kemungkinan besar metabolisme kamu sehat (terlepas dari apa yang dikatakan angka kolesterolmu).

Peringatan lampu merah (Ada yang salah dengan metabolisme kolesterol):

  • Kelelahan kronis yang gak bisa dijelaskan
  • Brain fog yang terus-menerus
  • Ujung tangan/kaki selalu dingin
  • Masalah kulit yang gak sembuh-sembuh
  • Masalah gairah (gangguan hormon)
  • Perubahan energi atau suasana hati yang tiba-tiba
  • Masalah pencernaan yang terus-menerus

Yang perlu digaris bawahi: Tubuh kamu lebih pintar dari angka lab. Dia akan kasih sinyal kalau ada yang gak beres.

Kesimpulan: Kolesterol Bukan Musuh, Tapi Partner Hidup

Setelah memahami 3 tipe kolesterol ini, kamu sekarang punya perspektif yang lebih canggih.

Poin penting:

  1. Kolesterol struktural dibutuhkan untuk fungsi optimal tubuh. Terlalu rendah juga bahaya.
  2. Kolesterol transport/kurir yang bermasalah bukan LDL-nya, tapi kondisi LDL (teroksidasi atau pattern B yang kecil padat – rentan oksidasi).
  3. Kolesterol pembersih/HDL harus fungsional, bukan sekedar tinggi angkanya.

Yang benar-benar berbahaya adalah peradangan kronis, kerusakan sel akibat radikal bebas, dan disfungsi metabolik.

Fokus aja ke gaya hidup yang mengurangi peradangan dan mengoptimalkan kesehatan metabolisme.

Mulai sekarang, jangan lagi hidup dalam ketakutan berlebihan terhadap kolesterol.

Mulai hari ini: Implementasikan satu protokol dari yang aku share. Lalu track progress bagaimana perasaan dan energi level kamu berubah.

Karena pada akhirnya, yang penting bukan angka di kertas lab.

Tapi seberapa energik, sehat, dan bahagia kamu menjalani hidup.

Akhir kata:
Terus belajar. Terus bergerak. Terus berserah.

Terima kasih udah baca sampai akhir.
Sampai jumpa Sabtu depan ya.

– Wigo SP

Referensi:

https://time-restricted.com/2018/12/25/is-your-ldl-pattern-a-or-pattern-b/

You Have Good and Bad LDL (low-density lipoprotein) 

Dr. Berg’s Wife Has Crazy High Cholesterol of 261.. 

https://www.youtube.com/watch?v=sCwtF5RtM_E&t=4s

Your Doctor Is Wrong About Cholesterol


Disclaimer: Artikel ini dibuat untuk tujuan informasi dan edukasi semata. Konten yang disajikan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat profesional di bidangnya. Pembaca disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli terkait sebelum menerapkan informasi yang diberikan. Penulis tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.


SUbscribe & temukan ide baru untuk self-growth

Setiap Sabtu pagi, kamu akan mendapatkan insight untuk hidup lebih sehat dan produktif! Join sekarang dan dapatkan Free Email Course: 6 Days to Reset Habits!